Minggu, 23 September 2012

Mindset Seorang Teknopreneur



Dalam mencapai kesuksesan untuk menjadi teknopreneur sejati, mindset adalah suatu hal pertama yang perlu diubah dalam hidup kita. Mengapa perubahan mindset penting? Karena mindset lah yang membedakan seorang wirausahawan sejati dari pesuruh/karyawan. Pengembangan mindset bisa dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek seperti mental ‘bos’, semangat untuk terus maju, dan rasa nasionalisme.

Pertama, mental ‘bos’ mungkin yang paling mencolok dari ketiga aspek tersebut. Bos tidak akan menjadi bos jika mentalnya hanya mental ‘suruhan’. Mental ‘suruhan’ ini yang perlu dibuang jauh-jauh bagi para calon teknopreneur. Mengapa? Jika diandaikan kita menjadi seorang karyawan atau staf, apakah kita mempunyai visi? Tidak, kita hanya menjalankan visi atasan kita. Namun, ketika berhasil mengerjakan permintaan atasan kita, berarti kita mempunyai kapabilitas untuk mewujudkan visi atasan kita. Lalu apa yang membuat kita tidak berani mempunyai visi sendiri, padahal kita mempunyai kapabilitas untuk mewujudkannya? Mental ‘suruhan’ adalah penyebabnya. Kita tidak berani mengambil resiko untuk mewujudkan visi kita sendiri dan akhirnya kita ‘terkekang’ dalam visi orang lain. Oleh karena itu, mental ‘suruhan’ merupakan mindset yang harus didobrak dan dibuang jauh-jauh, untuk menjadi seorang teknopreneur sejati.

Kedua, semangat untuk terus maju. Banyak dari anak muda yang sudah memasuki usia produktif terlena dengan jalan pintas palsu untuk mendapatkan uang. Jalan pintas ini tak hanya menawarkan kekayaan singkat, tetapi juga meracuni pemikiran orang muda, bahwa kesuksesan itu sangat mudah untuk dicapai. Oleh karena itu, ketika memulai suatu usaha, banyak dari anak muda yang ingin berusaha dengan untung besar dan modal yang banyak, padahal iming-iming kesuksesan tidak pernah terlihat dari cara seperti itu. Jerih payah, kehati-hatian, kejujuran, yang dibalut dengan semangat pantang menyerah merupakan modal utama dalam menjalankan usaha. Walaupun usaha tersebut kecil-kecilan, tetapi jika modal utama tersebut tetap dijaga, niscaya usaha tersebut akan menjadi besar. Semangat untuk terus maju juga harus dijaga, ketika kita keluar dari zona nyaman kita. Bagaimana cara menjaga semangat ini? Caranya adalah dengan memadukan semangat ini dengan keyakinan akan sukses, yang sudah tidak jauh lagi di depan mata kita.

Yang terakhir, semangat nasionalisme. Ini sangat penting bagi calon teknopreneur yang hidup berbangsa dan bernegara, khususnya yang berada di Indonesia kita yang tercinta ini. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kita tidur beralaskan emas dan berenang di tengah lautan minyak. Tetapi, sukses kah rakyat kita? Potret kemiskinan selalu menjawab pertanyaan itu dengan gamblang. Siapa yang menikmati emas dan minyak tersebut? Investor asing lah dalang dari semua ini. Ketika asing menggunakan ladang emas dan minyak kita, kita hanya berdiam diri, bahkan untuk berbicara melawan mereka saja tidak berani. Jika jumlah teknopreneur di Indonesia banyak, pasti kita sudah mendapatkan untung 100% dari hasil bumi kita sendiri. Oleh karena itu, rasa nasionalisme harus menjadi pendorong kita untuk menjadi ‘bos’ dari tanah kita sendiri.

Ketiga aspek yang sudah dijabarkan diatas bukannya suatu omongan yang bisa dilaksanakan dengan mudah. Butuh perjuangan untuk mengembangkan dan mempertahankan aspek-apek tersebut. Namun sudah saatnya kita merubah diri kita sendiri, yang tadinya ‘yang diinovasi’ menjadi inovator. Jika dari diri sendiri saja kita sudah memulai, maka akan muncul inovator-inovator teknologi di tanah air kita yang tercinta ini, Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar